Selasa, 03 Oktober 2006

Niasku Kini


Dahulu Pulau Niasku sungguh indah dan permai
Pohon Nyiurnya melambai indah di tepi pantai
Pasirnya putih indah dan berseri
Menjadi penghibur hati disaat bersedih

Dahulu Pulau Niasku terkenal di seluruh pelosok negeri
Karena keindahaannya yang memikat hati
Banyak orang yang datang menghibur diri
Melupakan resah yang melanda hati

Tetapi Niasku kini....
Telah hancur berkeping-keping
Tiada lagi keindahan dan ke elokan yang kita jumpai
Yang terlihat hanyalah puing-puing yang memilukan hati

Wahai anak Nias yang pemberani
Lihatlah Pulau Nias yang kita cintai
Kini sedang menderita dan bersedih hati
Haruskah kita terus berdiam diri....?
Dan perpangku tangan tak tergugah hati...?

Marilah kita semua menyatukan hati
Membulatkan tekad untuk membangunnya kembali
Karena kalau bukan kita...siapa lagi....?

Sabtu, 24 Juni 2006

Tentangmu

Cinta...akankah kudekap
Ketika aku semakin jauh dari belaian sayang
Rindu...akankah dapat kumiliki
Kitika aku semakin membenci semua tentangmu
Semakin aku berlari
Aku semakin terbang tinggi meraih langit-langit kelam
Dan jauh diangkasa kutemukan satu wajah yang berwarna
Itukah bayanganmu...?
Sementara dalam pelukanku, jauh dalam hatiku
Semua tentangmu hanya tinggal goresan
Yang bermakna hampa
Kini....
Aku berdiri disisi yang tak dapat kuselami
Aku tak mengerti, aku hanya ingin menikmati
Puing-puing kehangatan dalam ruang pilu dadaku
Bergemuruh...ingin berteriak...mungkinkah....?
Aku hanya dapat berdiam dalam sepi yang menyesak
Hatiku terkuak untuk satu hati
Baiklah....
Senja terlewati dengan belaian lengan-lengan manja
Membuatku mengerti arti cinta
Menyisakan sebuah rindu...untuk yang jauh disana
Aku hanya dapat tertawa dan bertanya
inikah namanya c i n t a....?


By: Perlind Hulu

Keraguan

Saat tanganmu mengusap dadaku
Dan bibirmu berkata "Inilah yang terbaik untukmu"
Entah mengapa ada keraguan
Yang tak pernah bisa aku singkirkan

Saat kau berikan jalanmu
Dan bibirmu berkata "Inilah yang harus kita lalui"
Mengapa masih ada perasaan bimbang
Yang membuatku tak bisa terus berlalu

Saat jemarimu memegang tanganku
Dan bibirmu berkata "Inilah yang membuatmu bahagia"
Entah mengapa hati ini semakin diselimuti keraguan
Dimakah arti kebahagiaan yang sesungguhnya?

Saat malam semakin larut
Dan nyanyianmu semakin mengiang di telingaku
Mengisi seluruh rongga nafasku
Hatiku bertanya...
Adakah dirimu untuk selamanya?


By: Perlind Hulu

Untukmu Yang Telah Pergi

Tak ada lagi yang bisa terucap
Dari bibir ini
Untuk Bisa yakinkan dirimu
Bahwa aku masih mencintaimu

Masih teringat diingatan
Apa yang pernah kau ucapkan
Walau itu hanya gurauan
Namun telah membuatku jatuh dalam harapan

Mengapa cinta datang di saat dirimu jauh dariku...?
Mengapa cinta datang di saat kutak bisa merasakannya bersamamu...?
Jika seandainya ini adalah cinta
Mengapa dia tak bisa membuat kamu dan aku bersatu?

Bukan keadaan yang kusesali
Bila memang hanya ini yang bisa kuberi
Akan kuberikan hanya untukmu
Dengan sepenggal nafasku untuk kebahagiaanmu
Masih adakah yang dapat kau ucapkan
Untuk yakinkan hatiku
Bahwa kau masih milikku...?



By: Perlind Hulu

Kau Bagaikan Pelangi

Andai dihatimu
Hanya aku cintamu
Aku akan Melukiskan inginku
Tapi kini ku mengerti kau bukan milikku

Seperti pelangi cintamu dihatiku
Walau indah kurasa
Kau tak mungkin disini disiku
Harusnya Aku tak pernah mencintaimu
Walaupun semuanya indah
Kau tak pernah lagi kumiliki
Seperti pelangi aku hanya bisa menatapmu

Tak seindah mimpi tanpamu disisiku
Semua hilang dan pergi
Hanya rindu yang kurasa
Namun kau hancurkan hatiku
Inginku melupakanmu
Namun selalu kurindu
Tak akan kusesali
Walau aku masih mengharapkanmu


By: Perlind Hulu

UntukMu IBU

Ibu....
Aku masih ingat dan terus ku ingat
Hingga hari ni Kau telah banyak menderita

Aku masih ingat...
Dulu Kau banyak menangis

Aku masih ingat...
Dulu Kau banyak berkorban

Apa saja aku masih ingat
Dulu Kau berbumbung ketabahan
Membesarkan aku mengenal kemanusiaan

Aku masih ingat...
Dulu Kau berlantaikan semangat

Aku masih ingat...
Dulu Kau berdinding kegigihan
Mendidik aku menjadi orang yang berbakti

Aku masih ingat...
Dulu Kau merumahkan setia
Memelihara aku dengan penuh kasih sayang
Supaya menjadi manusia berguna

Aku masih ingat...
Tak akan mudah aku lupa
Karena jasaMu tak terbalas semuanya
Tak terenang sepenuhnya dilaut budiMu

Ibu....
Aku masih ingat
Mengucapkan terima kasih dalam segala hal
Dan terus melafalkannya
Hingga akhir hayat

Aku masih ingat
Segala yang murni itu.



By; Perlind Hulu

Menanti

Kunanti yang berjanji kan datang
Yang nanti melambai tangan di ufuk pagi
Ujung penantian itu akan kukabarkan
Yang akhirnya bukan lagi hanya mimpi

Karena diseberang lorong hitam ini
Aku telah lelah tanpa hadirmu menemani
Hantu-hantu dari tujuh penjuru datang dan pergi
Lewat udara beku yang menusukku di hati

Memang aku masih ada dan berkata-kata
Dengannya kusimpan kenangan
Dan kuciptakan kenyataan
Karena hanya pikiran yang selalu kupunya
Dengannya kuhidupkan beribu impian


By: Perlind Hulu

Hadirmu

Jangan lagi kau datang
Atau berdiri diambang petang
Tersenyum....
Bahwa masih ada impian
Kau taburkan menjelang pagi

Karena diujung lorong hitam ini
Aku tak meminta untuk kau temani
Telah kuhalau segala hantu
Pada angin dingin yang lalu

Dan jangan pula kau bertanya
Kenapa aku masih berkata-kata
Hanya suara yang masih kupunya
Dengannya kupahat sebuah arca


By: Perlind Hulu

Pergi Tanpa Pesan

Kemarin kita masih disini
Bernyanyi bersama
Melantunkan lagu tembang kenangan
Dan bercanda bersama dibawah sinar purnama

Tapi hari ini.......
Aku tak tahu kau ada dimana
Kau pergi tanpa kata dan pesan perpisahan
Kua tinggalkan aku dengan penuh kebimbangan
Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya
Sebenarnya engkau bersembunyi dimana?

Andai kau tak mau hidup bersama
Bukan berarti kau harus menghilang
Keinginan hati memang tidak dapat dipaksakan
Kalau kedua hati berbeda arah
Mustahil bisa hidup bersama


By: Perlind Hulu

Jumat, 16 Juni 2006

SOBAT

Sobat,,,,
Kamu benar tentang kehidupan
Kita manusia insan yang lemah
Yang terkadang tak kuasa menerima segala cobaan
Kita tidak tahu kapan hari itu akan baik
Dan kapan Ia akan buruk untuk kita jalani

Hidup ini ibarat siang dan malam
Terkadang terang dan kadang juga gelap gulita
Kadang kita bahagia dan kadang juga menderita
Itulah kehidupan yang sesungguhnya
Tak pernah kita tahu akhirannya

Kegagalan dan keputus asaan
Semua insan pernah merasakannya
Tinggal bagaimana kita menyikapi makna
Dari semua yang terjadi
Tak ada gading yang tak retak
Dan tak ada penderitaan yang tak berkesudahan

By: Perlind Hulu

S o b a t

Sobat............
Aku tak pernah tahu akan kehidupan ini
Terkadang Ia begitu indah
Dan terkadang Ia juga menyakitkan dan menyedihkan

Tapi.......
Tahu kah kamu
Ada suatu makna yang terselubung
Dibalik penderitaan yang selama ini kita rasakan

Suatu hari aku pernah bahagia
Karena seorang sahabat baru
Begitu banyak hal yang Ia alami
Membuatku mengerti arti kehidupan
Yang sesungguhnya.

By. Ira

J I K A

Jika kau tak merindukannku
Tolong kembalikan rinduku padaku
Jika kau tak impikan aku
Tolong kau bangun dari tidurmu

Jika kau benci padaku
Tolong katakan sejujurnya padaku
Jika kau tak mencintaiku
Tolong kembalikan cintaku padaku
Namun.....
Jika kau merindukan dan mencintaiku
Tolong kau tanam rindu dan cintaku
Dalam lubuk hatimu.

By. Zaenal Kampus

Kamis, 01 Juni 2006

KEJAMNYA CINTAMU

Pertama bertemu
Aku sangat mengagumimu
Tatapan matamu
Menembus ulu hatiku
Senyumanmu
Menghentikan aliran darahku
Kau begitu sempurna

Tapi Aneh...
Sejak itu aku merindukanmu
Aku ingin selalu bersamamu
Dalam lamunanku...
Hanya ada bayangan dirimu
Dalam mimpi-mimpiku...
Aku terus memanggil namamu
Tetapi...
Apakah semua itu...
Akan berakhir indah dalam kehidupanku...?

Di bulan September tahun 2000 itu
Seolah aku terbangun dari mimpiku
Saat pertama x kau katakan "CINTA PADAKU"
Aku terharu, mulutku terkatup
Tak mampu berucap 1 katapun
Benarkah kau MENCINTAIKU...?
Apakah kau tidak sedang bercanda denganku?
Pertanyaan itu hilang saat kau menciumku

Sejak saat itu...
Dalam hati aku berjanji untuk tidak meninggalkanmu
Aku akan setia sampai akhir hidupku
Lalu hari-hari panjang kita lalui bersama tanpa jemu
Selalu bersama disepanjang waktu
Sungguh......
Cinta ini telah menyatukan Kau & Aku

Tetapi Akhirnya...
Kemesraan itu tak berpenghujung
Setelah kau menyanjung...
Kini kau mencampakkan aku
Cinta begitu murah bagimu
Aku tidak menyalahkan dirimu
Tapi cintamu yang telah menghancurkan hidupku
Cintamu yang mengawali penderitaanku
Cintamu yang menghancurkan masa depanku

Sejak Juli 2001 itu
Aku mulai hidup dalam penderitaanku
Hari-hari yang aku tempuh
Terasa hampa tanpa dirimu disisiku
Bayangan cintamu terus menghantui hari-hariku
Sakit hati & kebencian...
Menjadi bagian dari kehidupanku
Sungguh aku tak pernah memaafkanmu
Tapi kenapa aku masih merindui & mengharapakanmu?

Setelah sekian lama aku menderita
Kini kau datang lagi padaku
Kau datang mengorek luka lama dalam hatiku
Luka hati yang mulai sembuh
Kembali kau sentuh dengan jari-jari cinta palsumu

Kau dimana saat aku terjatuh...?
Kau dimana saat kehausan melandaku...?
Kau dimana saat kelaparan menimpaku...?
Kau dimana saat aku terbaring lemah dan merinduimu...?
Tidak...Tidak...Kau tidak bersamaku

Sekarang...
Untuk apa kau datang padaku...?
Untuk apalagi kau menangisi kesalahanmu...?
Apakah kau pernah mengerti penderitaanku...?
Apakah kau berpaling saat aku memanggil namamu...?
Tidak....tapi kau terus berlalu
1000 xpun kau menefpon aku, tetap saja tidak akan menjawabmu

Tidak ada lagi kata maaf untukmu
Tidak ada lagi kata sayang dan cinta untukmu
Cinta yang kutanam telah kau racuni dengan dusta
Kepercayaan yang kuberikan
Telah kau balas dengan pengkhianatan

Kini...
Pergilah sejauh mungkin dari kehidupanku
Jangan pernah lagi datang
Mengganggu kehidupanku, sekalipun itu dalam mimpi
Itu semua hanya menambah sakit hati padamu

Aku akui sebenarnya hati ini masih mencintaimu
Hingga saat ini...
Tetapi luka yang kau tinggalkan padaku
Begitu sakit menghunjam hatiku...
Sampai saat ini aku masih belum bisa melupakan Dustamu.


By: Perlind Hulu

Dustamu

Entah sampai kapan kubiarkan rasa C i n t a ini
Tinggal dan bersemayam dalam rongga dadaku
Seharusnya ia pergi bersama langkahmu
Seharusnya ia turut menghilang bersama dustamu

Entah sampai kapan aku terkapar dalam kepedihan ini
Entah sampai kapan aku hidup dalam kebencian cinta ini
Dustamu yang mengabaikan cintaku
Dustamu yang membunuh hasratku
Dustamu yang meracuni hidupku
Dustamu yang membuatku hidup dalam ketidak percayaan
Akan c i n t a

Lelah menahan inginku
Lelah menggapai mimpi-mimpiku
Lelah melukiskan warna cinta
Karena sesungguhnya kita tak satu jiwa

Telah kau tinggalkan aku sendiri
Namun sekarang ku tak akan lelah
Tuk terus hidup dalam dunia kecil milikku
Dunia kecil untuk c i n t a sempurna

By: Perlind Hulu

KAmU BeRubAh

Saat bertemu
Kau begitu lain untuk dipandang
Tak pernah terlintas dipikiran
Untuk bersama denganmu

Setelah kutahu siapa dirimu
Ingin rasanya ku memilikimu
Kau begitu lain
Dari sebuah hati yang berada

Lain jiwa........
Lain rasa........
Itulah yang aku alami sekarang
Perubahanmu membuatku bingung
Ada apa sebenarnya?

Banyak pertanyaan melintas dipikiran
Kau sangat berbeda
Yang dulu dengan yang sekarang

Bagaimanapun dirimu
Ku akan selalu menemanimu
Ku tak pernah meninggalkanmu

By: Perlind Hulu

Cinta Yang Membawamu Pergi

Kau pergi
Tinggalkan satu tanya yang tak terjawab
Baru kemarin kau katakan cinta padaku
Tapi....
Kemana dirimu sekarang?
Mataku tak dapat memandangmu
Hatiku tak dapat merasakan cintamu
Kau Pergi...
Membuatku tak dapat menjawab semua

Kau ucapkan cintamu untuk meninggalkan diriku
Kau buatku bersedih
Dibawah cahaya bulan & lautan cahaya bintang
Namun...
Aku tetap dapat mengatakan
Aku cinta padamu...


By: Perlind Hulu

bIarLAh.................

Puaskah dirimu
Mempermaikan c i n t a ku?
Banggakah hatimu
Melukai jiwaku?

Kau telah membohongiku
Cintamu membutakan hatiku
Senyum manismu meracuni jiwaku
Kebaikkanmu hanyalah semu

Siapa kau ku tak ingin mengenalnya
Pergilah sejauh mungkin dari kehidupanku
Atau aku yang akan pergi meninggalkanmu...?
Biarlah kepedihan yang kau tinggalkan padaku
Namun itu lebih berarti
Dari pada aku harus melihat janur kuning di depan rumahmu.

By: Perlind Hulu

Jumat, 05 Mei 2006

Keterasingan c i n t a

Aneh...
Mengapa aku tak mengenal lagi tempatku...?
Mengapa aku tak mengenal lagi diriku...?
Mengapa kulit yang kusentuh menjadi asing...?
Mengapa hati yang mendiami jiwaku menjadi asing untuk kurasakan...?

Aku berubah...
Bukan hanya sebagian tapi seluruhnya...
Bukan hanya hati tapi juga jiwa...

Aku tak tau lagi apa yang aku inginkan...
Aku bahkan tak tau apa yang harus aku lakukan...
Aku tak lagi mengenal dunia...
Tempat aku merasa aman untuk berdiam...

Semua terasa hampa untuk aku raih...
Terasa kabur untuk kulihat...
Semuanya terasa tak nyata untuk aku sentuh...

Jika keterasingan menghentakkan aku sedemikian rupa...
Bagaimana diriku saat ini...?
Dalam pikiranku aku melihat sebuah kejatuhan...
Disebuah lubang yang besar...
Menatap terang yang terus menjauh...SAAT KAU PERGI.....


By: Perlind Hulu

*** Harapan Terakhir ***

Kini...
Aku benar-benar telah kehilanganmu...
Tidak ada lagi senyum manis itu...
Tidak ada lagi kehadiranmu disetiap langkah-langkahku...
Tidak ada lagi nyanyian lagu kenangan...
Tidak ada lagi seruan manjamu...

Semua kini tak seperti harapanku...
Kini kita sulit bersatu kembali...
Pilihanmu benar (sahabatku)...
Mungkin dia yang terbaik untukmu...
Dia yang telah berada disimu sekian lama...

Satu harapanku padamu...
Kelak apakah kita bisa seperti dulu lagi?
Bersama melewati hari-hari indah itu...
Walaupun dalam format yang berbeda...
Sebagai sahabat kembali...
Setidaknya itulah harapan terakhirku...
Padamu orang yang sangat kusayangi...
Melebihi hidupku sendiri...


By: Perlind Hulu

*** MENGENANGMU ***

Kenapa harus mengangmu...
Hanya karena aku pernah mencintaimu...
Itu semuanya tak terkisah, hanya harapan untuk meraihnya...
Dan sejauh waktu aku hanya bisa menerima...

Apakah tulusnya cinta,hanya karena cinta itu tak terjawab...
Atau mungkin karena rasa yang dibiarkan tanpa sebab...
Dan kini sebenarnya sudah terjawab...
Dan dengan segala penyebabnya...
Karena cinta itu telah temukan satu jalinan kasih bersama...
Siap arungi bahtera dengan cinta...
Dengan cinta pula aku mengenalnya...
Bukanlah hanya sekedar mengingat...
Pada cintaku yang tertambat....

Bukankah kenangan adalah cinta..
Yang tetap terus terjaga...
Karena aku pernah merasakan pilu dan birunya cinta kepadamu
Harapku Doa dan restu langit bersamamu...
Semoga engkau bahagia...
C i n t a hanya sebatas mengenangmu...
Selamanya...
Dan semoga aku dapat melupakan dirimu...

Maafkanlah aku............



By: Perlind Hulu

***kENangAnmU***

Oh...
Andai semua waktu terulang kembali...
Seperti saat-saat jemarimu memelukku...
Saat-saat belaian tatapan matamu redupkan hatiku...
Dan disaat-saat wajahmu...
Menatapku dengan senyum yang indah...
Semua berlalu dengan indahnya...
Dan kuhadapi dengan tenang...
Saat kau tinggalakn aku dengan senyum...
Oh...begitu indahnya...
Semua berlalu bagai pagi mengiring malam...
Bagai malam berganti siang dengan sempurna...
Dan engkau kini telah tergantikan...seorang Angel...
Yang membuatku mampu melupakan masa laluku yang kelabu...
Dan membuat langkah kakiku semakin berarti...


By: Perlind Hulu

*** kerinduan ***

Malam yang terus berganti...
Dan mentari yang terus terbenam...
Sedangkan aku hanya termenung dan mengkhayal...
Sedang apa kasihku disana...?

Kutahu engkau merinduiku...
Saat-saat nadimu merintih ingin mendengar suaraku...
Dan akupun merasakan kerinduan...
Yang sama dari kejauhan, untukmu...
Tak henti-hentinya perasaanku...
Selalu bertanya tentang kerinduan...

Oh...
Andai kau hadir disini...
Aku akan memelukmu siang dan malam...
Hingga terjaga dan lupa waktu...

Semua kerinduan hanya untukmu...


By: Perlind Hulu

*** Akhir c i n t a k u ****

Kini kau telah berubah...
Yang tertinggal hanya lara dan keputus asaan...
Senyum tulusmu hanyalah tipuan...
Dan kini kau tinggalkan aku dalam kebimbangan...
Bibirku tak mampu tuk ucapkan itu...
Perasaanku kau hancurkan sudah...
C i n t a suciku hanya sebagai olok-olokkan...
Walau aku masih tak mengerti...
Tapi aku masih menyimpan c i n t a...
Untukmu yang tak pernah mengerti perasaan ini...



By: Perlind Hulu

*** Mengertilah ***

Anadai saja kau mau mengerti...
Ku coba menanti hingga purnama berganti purnama...
Dan aku telah menaklukan hari-hari sendirian...
Tanpamu disisiku...
Walaupun rembulan menenggelamkan aku...
Ditiap malam tuk menunggumu...
Namun tak ada yang mampu mengertikanku...

Bintang-bintang menemaniku melewati kesunyian...
Dan menenggelamkan aku walau kutak mampu melupakanmu...
Ketulusan hatiku menginginkan...
Dirimu tetap ada bersama mimpiku...
Dan biar kuterluka asal engkau bahagia...


By: perlind Hulu

Rabu, 03 Mei 2006

*** Tsunami 26 Desember 2004 ***

Hari itu senyum terakhirmu...
Kata-kata yang pernah...
Kau ucapkan padaku...
Hari itu berakhir dengan indahnya...

Namun...
Itu semua hanya tinggal kenangan...
Yang tak akan mungkin aku lupakan...
Walaupun engkau sudah tiada...
Tapi hati ini masih menyimpan c i n t a...

Tsunami tanggal 26 Desember 2004 itu...
Telah memisahkan engkau dariku...
Kini...
Aku tinggal sendiri tanpamu...
Berjalan sendiri menjalani hidup...
Yang penuh derita dan liku...

Kasih...
Maafkanlah aku.....
Yang hingga saat ini, aku tak mampu melupakanmu...
Dan maafkan juga jika aku menyayangmu hingga saat ini...
Serta biarkanlah jiwaku masih bermimpi tentangmu...
Walaupun engkau tak pernah kembali padaku...

Kasih...
Teringat saat kau masih disini...
Bersama kenangan manismu...
Hingga ribuan hari ku tak bisa melupakanmu...


By: Perlind Hulu

*** Masih C i n t a ***

Diawal jumpa denganmu...
Terasa indah hari itu...
Ada sesuatu yang datang mengganggu...
Menghiasi hari-hariku...

Ingin rasanya jumpa kembali denganmu...
Walau hanya mimpi bukan nyata...
Semoga saja terjadi tapi tak tahu kapan...?
Kenangan itu selalu datang...
Tak mungkin lepas dari ingatanku...

Datanglah dalam rinduku...
Hiasi cinta dalam hidupku...
Jangan lagi pergi dari sisiku...
aku ingin kau datang padaku...
Bersama c i n t a kasihmu...
Bukalah mata hatimu...
Aku ingin setia selalu, berdua selamanya...
Aku masih c i n t a dan sayang padamu...


By: perlind Hulu

^L^ CINTA SEJATI ^L^

Ketulusan dan kemenangan Cinta adalah...
Ketika kesucian itu ada tanpa noda...
Saat rindu menerpa...
Tiada terbendung bila kau tiada disini...

Cinta bukan sebuah kata...
Yang begitu mudah diucapkan namun tiada arti...
Sayang.... bukanlah sekedar ilusi...
Tetapi pengorbanan tanpa pamrih...

Jika hati telah bertaut..
Keindahan hadir dengan sempurna...
"Itual Cinta Sejati"

By; Perlind Hulu

Selasa, 25 April 2006

Seperti C i n t a k u

Saat kau menghilang...
Bulan seakan pilu...
Tiada dapat beradu...
Begitu juga jika engkau membisu...
Badai dilautan tiada ketepian...
Seperti cintaku padamu...

Bersama tenggelamnya mentari...
Cahaya bulan menerawang menembus kegelapan malam...
Bintang malampun berlomba...
Pemerkan cahaya pada dunia...

Tapi keindahan itu...
Tak menepis kesunyian yang ada...
Kutiada berdaya tanpamu disini...
Kuingin kau sesalu disampingku....Tiap waktu...


By: Perlind Hulu

*** Taiada lagi Rasa ***

Derai tangismu...
Turun bersama rintik hujan yang jatuh...
Pipimu basah hatimu gundah...
Mengapa kau rangkum derita Kalau memang kau tahu....?

Jangan kau harap...
aku akan bersimpuh dengan tangismu yang menghiba...
Kembalilah padanya...
Sorga yang kau cari tiada bagiku...
Dia memang arjuna pujaan...
Aku relakan deritaku demi bahagiamu...
Kau dan aku sama-sama dirasut setan durjana...
Terkubur dalam dosa dugana...
Namun bukan salahku, bukan pula salahmu...
Barangkali suratan takdir mencorengkan garisnya...
Dan kita terseret tanpa pautan...
Maka,biarlah sunyi bertambah sepi...
Dan dalam doa-doaku ditengah malam...
Kususun jari di depan dada... dan berdoa...
Tuhan.....
Ampuni dosa kami berdua...........


By : Perlind Hulu

*** Kejamnya C I N T A ***

Pernah kurasan tangan Cinta mengelusku...
Dan membuaiku sampai ke puncak Cinta...
Pernah juga kurasakan bunga-bunga Cinta...
Menari-nari di dalam kalbuku... dan
Sembilu mendengarkan lagu-lagu mimpi...

Tapi.....
Pernah juga kurasakan
Jari-jari Cinta itu mengoyak dan mengupas...
Merahnya Relungku...
Membuatku lumpuh dan tersayat...
Andai kutahu Cinta ini akan melukaiku...
Dan menghunjam sampai kedasar Hatiku...
Tak akan pernah kubiarkan hati ini memerah...
Tak akan kubiarkan hasratku menggapai...

Andai aku mempunyai keteguhan...
akan kuikat tarian yang mengikat panggung hatiku ini...
Akan kubunuh lagu-lagu mimpi Yang meneriakan anganku...
Dan tak akan kubiarkan rasa ini...
Meretakkan gelas rapuh hatiku...


By: Perlind Hulu

*** Setelah Pergimu ***

Saat malam kesendirianku...
Hatiku terbalut rindu...
Aku hanya bisa menyebut namamu...
Betapa aku tak bisa melupakanmu...
Siang dan malam terbayang wajahmu...
Walaupun kini kau telah jauh dariku...

Kenapa kau tega melukai hatiku...?
Hatiku penuh luka irisan tanganmu...
Yang tiada berdarah karena beku...
Walaupun kutahu kau bukan milikku...
Namun kenangan indah yang pernah kau berikan padaku...
Akan tetap kubawa sampai akhir hayatku...


By: Perlind Hulu

Jumat, 21 April 2006

***Akhir C i n t a k u***

Sembilu yang menghunjam hatiku...
Masih kurasakan perihnya...
Kenapa kau goreskan lagi luka yang lain....?
Tak relakah kau biarkan...
Hati ini setenang telaga biru....?

Seandainya kau melupakan diriku...Lupakanlah...!
Barangkali tangisku...
Akan membasuh menyembuhkan luka...
Kau campakan aku bagai sepah yang terbuang...
Kalau saja kan kutahu kan begini jadinya...
Senyumanmu yang pertama dulu...
Pasti kuanggap Mila yang penuh Bisa...
Racun berhias senyuman mesra...
Tapi apa yang telah kau lakukan...
Mungkin memang sengaja....



Bye: Perlind Hulu

Harapanku

Dengan senyum yang ramah...
Kau datang menjelma dalam mimpi yang indah...
Kau rangkum berjuta kehangatan dalam jiwaku yang sepi...
Hati ini berbunga-bunga...
Berbatas khayalan yang lalu menjelma nyata...
Sekejab dan tiba-tiba...
Kita berdua duduk di taman c i n t a ......
Memetik bunga setangkai...
Dan bersama mencium harumnya...
Agar-hari-hari bahagia...
Terukir indah bukan hanya di dalam mimpi...
Aku ingin semua kenangan terukir indah di dalam hati...
Bukan hanya penghias mimpi...
Tetapi bertabur kemesraan....
Bila kenyataan memang terjelang......



By: Perlind Hulu

***Katakan Padaku***

Jikalau ini akhir ceritaku...
Aku rela melepaskanmu...
Karena Dialah yang mungkin dapat membahagiakanmu...
Disini kuungkapkan terima kasih padamu...
Atas semua kenangan bahagia...
Yang pernah kau berikan padaku...

Walaupun harus menyisakan...
Setiap goresan dilubuk hatiku...
Tapi janganlah engkau sembunyi...
Dan membisu...
Katakanlah Padaku...............


By: Perlind Hulu

***Hanya Kegalauan Yang Menemani***

Kini Kumelangkah sendiri...
Kembali seperti dulu lagi...
Hanya kegalauan yang menemani...
Kucari sesuatu yang belum kumengerti...

Jauh dalam lubuk hatiku...
hanya ada dustamu...
Yang menambah kehampaanku...
Bukan cuma bayang dan mimpi yang kuharapkan...
Tetapi sebuah kenyataan yang membahagiakan....

By: Perlind Hulu

Ya'ahowu...!

Ya'ahowu.....!

Selamat Datang Di blogs gw www.manudano.blogspot.com

Syalom......

Syalom......
Perlind Hulu