Derai tangismu...
Turun bersama rintik hujan yang jatuh...
Pipimu basah hatimu gundah...
Mengapa kau rangkum derita Kalau memang kau tahu....?
Jangan kau harap...
aku akan bersimpuh dengan tangismu yang menghiba...
Kembalilah padanya...
Sorga yang kau cari tiada bagiku...
Dia memang arjuna pujaan...
Aku relakan deritaku demi bahagiamu...
Kau dan aku sama-sama dirasut setan durjana...
Terkubur dalam dosa dugana...
Namun bukan salahku, bukan pula salahmu...
Barangkali suratan takdir mencorengkan garisnya...
Dan kita terseret tanpa pautan...
Maka,biarlah sunyi bertambah sepi...
Dan dalam doa-doaku ditengah malam...
Kususun jari di depan dada... dan berdoa...
Tuhan.....
Ampuni dosa kami berdua...........
By : Perlind Hulu
Dalam menghadapi semua kenyataan hidup, setiap insan memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan apa yang sedang Ia rasakan. Aku sendiri, inilah caraku mengungkapkan semua perasaanku,setiap yang aku alami, selalu kumencoba menuangkannya dalam sebuah untaian kata seperti ini, karena kapanpun aku teringat dengan kisahku, kata-kata itu bisa menghiburku dan memberi semangat baru bagiku, yang kurang baik aku jadikan pelajaran dan yang baik kujadikanlah kenangan indah dalam perjalan hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar